Rabu, 04 April 2018

THE VOCABULARY OF SPICES

  1. Candlenut (ˈkandlˌnət) : Kemiri
  2. Galangal (gəˈlaNGgəl) : Lengkuas
  3. Turmeric (ˈtərmərik) : Kunyit
  4. Coriander (ˈkôrēˌandər,ˌkôrēˈandər) : Ketumbar
  5. Cumin (ˈk(y)o͞o-,ˈkəmən) : Jinten
  6. Tamarind (ˈtaməˌrind) : Asam Jawa
  7. Ginger (ˈjinjər) : Jahe
  8. Cardamom (ˈkärdəməm) : Kapulaga
  9. Cinnamon (ˈsinəmən) : Kayu Manis
  10. Nutmeg (ˈnətˌmeg) : Pala
  11. Basil (ˈbazəl,ˈbāzəl) : Kemangi
  12. Lemongrass (ˈleməngras) : Serai
  13. Clove (klōv) : Cengkeh
  14. Sesame (ˈsesəmē) : Wijen
  15. Pepper (ˈpepər) : Lada
  16. Soybean (ˈsoiˌbēn) : Kedelai
  17. Lettuce (ˈletis) : Selada
  18. Fennel (ˈfenl) : Adas
  19. Celery (ˈsel(ə)rē) : Seledri
  20. Scallion (ˈskalyən) : Daun Bawang

Senin, 09 Januari 2017


ALGORITMA:

- User membuka website Tiket Kereta Api Online.
- Pada saat memasuki halaman utama, terdapat menu Cek Kode Booking, Cek Pre Order, dan form Info Jadwal dan Reservasi.
- Jika user memlih menu Cek Kode Booking maka akan muncul form untuk pengisian kode booking pada halaman web. Setelah user memasukan kode booking, klik button Tampilkan. Jika kode booking benar maka akan tercantum informasi Nama, Tujuan, Tanggal, dan Nomor Kursi yang telah dipesan oleh user, namun jika kode booking salah maka akan kembali ke form pengisian kode booking.
- Jika user memilih menu Cek Pre Order makan akan muncul form untuk pengisian Nomor Order dan Kode Transfer. Setelah user memasukan Nomor Order dan Kode Transfer, klik button Proses. Jika Nomor Order dan Kode Transfer benar maka akan muncul data makanan yang telah user order sebelumnya, sedangkan jika user salah mengisikan Nomor Order dan Kode Transfer maka akan muncul pesan Transaksi Tidak Ditemukan. Menu Cek Pre Order ini dikhususkan untuk pemesanan makanan.
- Pada halaman awal website, jika user tidak memilih menu Cek Kode Booking dan Cek Pre Order maka terdapat sebuah form pengisian Info Jadwal dan Reservasi. Isi form Tanggal, Stasiun Asal, Stasiun Tujuan, dan Jumlah Tiket Dewasa maupun Anak-anak jika ingin melihat info jadwal kereta ataupun memulai reservasi. Setelah semua data diisi, klik button Tampilkan. Setelah menekan button Tampilkan maka halaman website akan berubah dan menunjukan informasi tentang Nama Kereta, Tipe Kereta, Jam Keberangkatan, Harga, dan Tersedianya Kursi. Pilih kereta yang diinginkan jika user ingin memulai reservasi, setelah itu pilih kursi yang masih tersedia pada kereta. Setelah user memilih kursi maka user harus melakukan pembayaran sesuai dengan banyaknya tiket yang telah dipesan.


Disusun Oleh:

  • Indah Septiani
  • Naimah

Senin, 21 November 2016

Review Implemetasi Fuzzy Neural Network pada Sistem Cerdas untuk Pendeteksian dan Penanganan Dini Penyakit Sapi

Dalam paper ini penulis mengembangkan bidang sistem cerdas dengan menggunakan metode Fuzzy Neural Network (FNN) yang menggabungkan keunggulan metode ANN dengan menggunakan input data yang lebih variatif serta hasil dari proses fuzzifikasi sehingga dapat digunakan sebagai input data berupa gelaja-gejala penyakit pada sapi yang lebih fleksibel atau bervariasi.  
            Permasalahannya adalah kesenjangan antara kebutuhan konsumsi dengan produksi daging sapi lokal terjadi setiap tahunnya, peternakan sapi potong nasional masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging yang terus meningkat, bahkan sapi lokal hanya dapat mensuplai kebutuhan daging nasional sebesar 49%. Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) tahun 2014 yang dicanangkan Pemerintah pada tahun 2010 guna meningkatkan lonjakan populasi sapi dalam negeri pun menghadapi beberapa tantangan antara lain penyakit dan terbatasnya jumlah doker hewan di daerah pedesaan. Sehubung dengan permasalahan tersebut dan sejalan dengan visi serta salah satu sasaran dari Direktorat Kesehatan Hewan, maka diperlukan adanya system cerdas yang mampu mendeteksi penyakit sapi berdasarkan gejala-gejalanya yang bervariasi sehingga dapat dilakukan penanganan dini terhadap sapi tersebut yang dapat mencegah penyebaran penyakit.
            Data input atau atribut yang digunakan meliputi ciri atau gejala dari penyakit sapi. Berdasarkan data yang nantinya telah didapatkan, hanya satu atribut yang bersifat numerical yaitu ‘Suhu Tubuh’ yang dapat dilakukan proses fuzzifikasi dan defuzzifikasi menjadi suatu kategori yang direpresentasikan kedalam suatu nilai untuk kemudian dilatih menggunakan ANN. Membership function untuk masing-masing fuzzy set atau variable fuzzy pada atribut ‘Suhu Tubuh’ tersebut yaitu ‘Rendah’, ‘Normal’, dan ‘Tinggi’.
            Arsitektur dari neural network atau jaringan saraf yang digunakan pada penelitian ini meliput 3 layer atau lapisan, 1 layer sebagai input layer, 1 layer sebagai hidden layer, dan 1 layer sebagai output layer. Jumlah node pada input layer terdiri atas 17 node sesuai dengan jumlah data input atau atribut yang digunakan.
            Penentuan jumlah node pada hidden layer harus dicari melalui trial and error berdasarkan hasil uji coba. Jumlah node yang akan digunakan adalah yang akan menghasilkan performa yang paling baik diantara keseluruhan uji coba yang dilakukan.
            Sistem ini menggunakan aturan jika keluaran atau output sistem baik satu atau lebih penyakit memiliki nilai lebih dari 50% maka akan ditampilkan dalam sistem karena hal ini menandakan bahwa probabilitas ternak sapi mengalami atau menderita penyakit tersebut adalah lebih dari 50% dan dapat dikatakan valid, sedangkan untuk satu atau lebih penyakit dengan nilai kurang dari 50% maka tidak akan ditampilkan dalam sistem karena hal ini menandakan bahwa probabilitas ternak sapi mengalami atau menderita penyakit tersebut kurang dari 50% dan dapat dikatakan kurang valid.
            Kemudian untuk melihat rekomendasi penanganan juga sebatas pada satu penyakit dengan nilai akurasi tertinggi yang kemungkinan sapi tersebut mengalami penyakit adalah sangat besar.
            Sistem ini berkontribusi untuk mendeteksi penyakit sapi sehingga peternak sapi dapat dengan mudah mengetahui kondisi sapinya apakah terjangkit suatu penyakit atau tidak, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan atau penanganan dini yang dapat mencegah penyebaran penyakit.
            Kelebihan dari sistem ini adalah mampu mengeluarkan hasil yang valid karena telah mampu memprediksi dengan tepat keseluruhan penyakit sapi pada data testing data dengan tingkat kevalidan 100% serta rata-rata tingkat akurasi yang mencapai 96,37%

            Kekurangan dari sistem ini adalah hanya data yang memiliki nilai lebih dari 50% saja yang hanya ditampilkan pada sistem, sedangan data yang nilainya kurang dari 50% tidak ditampilkan dalam sistem, padahal walaupun data kurang dari 50% seharusnya ditampilkan dalam sistem sehingga para peternak dapat mengantisipasi penyakit yang akan menjangkit pada sapi. Rekomendasi penanganan ternak sapi juga hanya menampilkan satu penyakit dengan nilai akurasi tertinggi, jadi jika terdapat sapi yang terjangkit dua penyakit, hanya penanganan untuk penyakit yang nilai akurasinya tertinggi yang akan ditampilkan.

Sabtu, 23 Januari 2016

Perekonomian Dua Sektor, Uang dan Kebijaksanaan Moneter

1.    Analisis Pendapatan Nasional Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut. Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional. Namun, tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional. Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya, seperti memasak, mencuci dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa. Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa. Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha, misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum, maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional. Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain. Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional. Beberapa tahun kemudian, apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis, maka hasil penjualan itu menjadi pendapatanbaginya. Akan tetapi, pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional, karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

2.    Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S). Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving). Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.

3.    Angka Penggandaan

Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.  Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan  koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.

4.    Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran

Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.

5.    Pengertian Uang


Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu: Pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional dan modern.
·      Pengertian uang dalam ekonomi tradisional, didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut Uang Barang.
·      Pengertian uang dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Selain itu bisa di artikan berdasarkan porporsinya
·      Pengertian uang secara umum, secara umum uang merupakan alat tukar yang diterima serta mempermudah proses tukar menukar.
·      Pengertian uang berdasarkan fungsi, berdasarkan fungsinya uang merupakan benda yang berfungsi sebagai alat pembayaran.
·      Pengertian uang berdasarkan hukum, berdasarkan hukum uang adalah benda yang telah ditetapkan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah.
·      Pengertian uang berdasarkan nilai, pengertian uang berdasarkan nilai memiliki pengertian bahwa uang adalah satuan hitung yang dapat digunakan untuk menyatakan nilai.

6.    Teori Uang dan Motof Memegang Uang

Teori uang

Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
a.    Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga ‘teori kualitatif statis’ bertujuan untuk menjawab pertanyaan : apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.

Yang termasuk teori uang statis adalah :
·      Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPPU bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh : uang emas dan uang perak
·      Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari, teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran
·      Teori Nominalisme, uang diterima berdasarkan nilai daya belinya
·      Teori Negara, asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

b.    Teori uang dinamis
·      Teori Kuantitas dari David Ricardo, teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya
·      Teori Kuantitas dari Irving Fisher, teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang
·      Teori Persediaan Kas, teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
·      Teori Ongkos Produksi, teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Motif memegang uang

Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang/duit dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, bank, dompet, celengan dan lain sebagainya.

a.    Uang untuk kebutuhan transaksi
Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
b.    Uang untuk berjaga-Jaga
Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
c.     Uang untuk mendapatkan keuntungan/berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ii dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya

7.    Bank Sentral dan Bank Umum


Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank Sentral

Bank sentral merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu Negara.

Bank sentral di Indonesia bernama Bank Indonesia yang bertugas untuk :
a.    Mengatur dan menjaga kestabilan nilai rupiah
b.    Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat

Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia melakukan tugas sebagai berikut :
a.    Bank Sirkulasi, yakni mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah
b.    Banker’s Bank Bank Sentral juga dianggap sebagai Bank-nya Bank
c.     Lender of last resort. BI dianggap juga pemberi pinjaman pada tingkat terakhir (kredit likuiditas darurat).

Bank Umum

Bank Umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya.

Fungsi Bank-Umum secara lengkap adalah :
a.    Mengumpulkan dana yang sementara menganggur untuk dipinjamkan pada pihak lain atau membeli surat berharga
b.    Mempermudah dalam lalu lintas pembayaran uang
c.     Menjamin keamanan uang sementara tidak digunakan, misalnya menghindari risiko hilang, kebakaran, dll
d.    Menciptakan kredit, yaitu dengan cara menciptakan demand deposit dari kelebihan cadangannya

Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum

a.    Bank Sentral
·      Lembaga yang tidak mencari keuntungan
·      Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
·      Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
·      Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank
·      Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
·      Tidak memiliki saingan
·      Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan
·      Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan

b.    Bank Umum
·      Merupakan badan usaha yang mencari untung
·      Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta
·      Diawasi dan dibina oleh bank sentral
·      Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral
·      Hanya dapat menciptakan uang giral
·      Melakukan persaingan antar bank
·      Harus memiliki rekening pada bank sentral
·      Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum

8.    Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, margin requirement, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Jenis-jenis kebijakan moneter
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a.    Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)
b.    Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : 
a.    Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation), adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang
b.    Fasilitas Diskonto (Discount Rate), adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang
c.     Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio), adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio
d.    Imbauan Moral (Moral Persuasion), adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Tujuan kebijakan moneter
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Sumber :